4.21.2010
"TIDAK";"NO";"JANGAN"
4 hri sdh berlalu dgn cepatx.. tak trasa bsog sdh bangun pagi-pagi lagi, menggunakan bju sragam, memakai sepatu, meminta sangu, membawa tas.. aisss..aiss..MALESNYA..
..liburan ne saiia hanya OL, posting d blog, tidur
, bntu ortu [tpi Lw ingat, n dsruh] ghaaahahhaa.. MAKAN ??? slama liburan ne saiia jarang mkan , cozx 3 hri libur saiia gunkan buat puasa ...xixixixii
;;tpi tak apalah , ad untungya juga . selain utang puasa saiia sdh LUNAS, BADAN saiia jdi kurus.. yh mngkin ndk trlalu kurus lah 'yg pnting agk turunan dkit lah ... Hhe ,,
-,- . rasanya liburan 4 hri ne pinginx jgn cpet berlalu .. BERAT bgt tuk meninggalkan smua ini
tpi ap boleh buat .. sdh PERATURAN .. yh hrus di TAATI n DIPATUHI ..
, jalani aj hidup ini dgn SANTAI,n TENANG ...wkkakakkaka
.
4.20.2010
2000 Botak Aja
Si Doni memanggil tukang cukur keliling yang kebetulan lewat depan rumahnya, ia berniat mencukur rambutnya.
Doni: “Bang! Tukang cukur, cukur sini bang!”
Tukang Cukur: “Mau cukur Don?!”
Doni: “Dipendekin berapa harganya bang?”
Tukang Cukur: “Murah cuma 3000 Don.”
Doni: “Kalau botak berapa bang?”
Tukang Cukur: “Kalau botak 2000.”
Doni: “Ya sudah kalo gitu pendekin aja bang biar rapi.”
Kemudian si tukang cukur segera mencukur rambut si Doni, setelah rapi Doni membayar tukang cukur dengan uang 5000an.
Tukang Cukur: “Wah nggak ada kembaliannya Don, ni aja baru penglaris.”
Doni: “Waduh gimana yach bang gak ada recehan nich bang…”
Sambil garuk kepala Doni berpikir, setelah lama berpikir kemudian Doni memutuskan.
Doni: “Ya udah bang, kalau gitu yang 2000 botak aja.”
Tukang Cukur: “!@@#!!!!!??”
Doni: “Bang! Tukang cukur, cukur sini bang!”
Tukang Cukur: “Mau cukur Don?!”
Doni: “Dipendekin berapa harganya bang?”
Tukang Cukur: “Murah cuma 3000 Don.”
Doni: “Kalau botak berapa bang?”
Tukang Cukur: “Kalau botak 2000.”
Doni: “Ya sudah kalo gitu pendekin aja bang biar rapi.”
Kemudian si tukang cukur segera mencukur rambut si Doni, setelah rapi Doni membayar tukang cukur dengan uang 5000an.
Tukang Cukur: “Wah nggak ada kembaliannya Don, ni aja baru penglaris.”
Doni: “Waduh gimana yach bang gak ada recehan nich bang…”
Sambil garuk kepala Doni berpikir, setelah lama berpikir kemudian Doni memutuskan.
Doni: “Ya udah bang, kalau gitu yang 2000 botak aja.”
Tukang Cukur: “!@@#!!!!!??”
Yang Mana Bosnya
Di sebuah Sekolah Dasar sedang diterapkan sebuah mata pelajaran baru, yaitu PMWR alias Pelajaran Mengenal Wakil Rakyat. Kemudian si Guru memulainya dengan memberikan beberapa pertanyaan pada murid-muridnya.
Guru: Bupati dan Wakil Bupati, manakah yang lebih tinggi dan harus dihormati?
Murid: Bupati, Bu!!!
Guru: Gubernur dan Wakil Gubernur, manakah yang lebih tinggi dan harus dihormati?
Murid: Gubernur, Bu!!
Guru: Presiden dan Wakil Presien, manakah yang lebih tinggi dan harus dihormati?
Murid: Presiden, Bu!!
Guru: Rakyat dan Wakil Rakyat, manakah yang lebih tinggi dan harus dihormati?
Murid: Seharusnya sih Rakyat, Bu!!
Guru: Kok, pakai seharusnya?
Murid: Karena sekarang malah terbalik Bu guru.
Guru: Bagus, terus tanda supaya kita kenal sama Wakil Rakyat kita bagaimana?
Murid: Yang pasti mereka suka warna abu-abu.
Guru: Betul, terus apalagi?
Murid: Suka konspirasi politik.
Guru: Demi apa?
Murid: Kepentingan, Bu!!
Guru: Tepat sekali, sering muncul dimana mereka?
Murid: Di televisi, Bu!
Guru: Karena apa?
Murid: Karena skandal dan kasus, Bu!!
Guru: Aduh, anak murid Ibu pinter-pinter, terus ciri Wakil Rakyat apalagi?
Murid: Pasti sering mendadak tajir, Bu!!
Guru: Darimana, kok bisa gitu?
Murid: Diam-diam kan nyolong, Bu. Kalau nggak ya dapat hibah gono-gini gak jelas.
Guru: Dari siapa?
Murid: Dari yang pengin diuntungkan.
Guru: Terus kan Wakil Rakyat sering mengadakan sidang, berapa tahun sekali?
Murid: Setiap hari, Bu!!
Guru: Kok bisa, alasannya?
Murid: Kan biar dapat tunjangan dan komisi rapat.
Guru: Biasanya yang dibahas apa?
Murid: Nggak ada Bu, masuk telinga kiri keluar telinga kanan.
Guru: Jadi Rakyat dengan Wakil Rakyat, yang mana bosnya?
Murid: Ya, semestinya Rakyat dong, Bu!!
Guru: Kenapa semestinya?
Murid: Karena aneh, Bu!
Guru: Aneh kenapa?
Murid: Masak bos kekurangan beras di rumahnya, Bu! Sedangkan Wakilnya malah asik impor beras. Nimbun juga bisa kali, Bu.
Guru: Bagus-bagus, ternyata sebelum diajari kalian sudah banyak tahu tentang Wakil Rakyat ya.
Murid: Iya dong Bu, kan sudah jadi bukan rahasia lagi. Rakyat sudah banyak yang tahu, Bu.
Guru: Sudah banyak yang tahu mengapa asik ongkang-ongkang kaki di Parlemen?
Murid: Kan, nggak tahu malu, Bu.
· · · · · · · · · ·
Guru: Bupati dan Wakil Bupati, manakah yang lebih tinggi dan harus dihormati?
Murid: Bupati, Bu!!!
Guru: Gubernur dan Wakil Gubernur, manakah yang lebih tinggi dan harus dihormati?
Murid: Gubernur, Bu!!
Guru: Presiden dan Wakil Presien, manakah yang lebih tinggi dan harus dihormati?
Murid: Presiden, Bu!!
Guru: Rakyat dan Wakil Rakyat, manakah yang lebih tinggi dan harus dihormati?
Murid: Seharusnya sih Rakyat, Bu!!
Guru: Kok, pakai seharusnya?
Murid: Karena sekarang malah terbalik Bu guru.
Guru: Bagus, terus tanda supaya kita kenal sama Wakil Rakyat kita bagaimana?
Murid: Yang pasti mereka suka warna abu-abu.
Guru: Betul, terus apalagi?
Murid: Suka konspirasi politik.
Guru: Demi apa?
Murid: Kepentingan, Bu!!
Guru: Tepat sekali, sering muncul dimana mereka?
Murid: Di televisi, Bu!
Guru: Karena apa?
Murid: Karena skandal dan kasus, Bu!!
Guru: Aduh, anak murid Ibu pinter-pinter, terus ciri Wakil Rakyat apalagi?
Murid: Pasti sering mendadak tajir, Bu!!
Guru: Darimana, kok bisa gitu?
Murid: Diam-diam kan nyolong, Bu. Kalau nggak ya dapat hibah gono-gini gak jelas.
Guru: Dari siapa?
Murid: Dari yang pengin diuntungkan.
Guru: Terus kan Wakil Rakyat sering mengadakan sidang, berapa tahun sekali?
Murid: Setiap hari, Bu!!
Guru: Kok bisa, alasannya?
Murid: Kan biar dapat tunjangan dan komisi rapat.
Guru: Biasanya yang dibahas apa?
Murid: Nggak ada Bu, masuk telinga kiri keluar telinga kanan.
Guru: Jadi Rakyat dengan Wakil Rakyat, yang mana bosnya?
Murid: Ya, semestinya Rakyat dong, Bu!!
Guru: Kenapa semestinya?
Murid: Karena aneh, Bu!
Guru: Aneh kenapa?
Murid: Masak bos kekurangan beras di rumahnya, Bu! Sedangkan Wakilnya malah asik impor beras. Nimbun juga bisa kali, Bu.
Guru: Bagus-bagus, ternyata sebelum diajari kalian sudah banyak tahu tentang Wakil Rakyat ya.
Murid: Iya dong Bu, kan sudah jadi bukan rahasia lagi. Rakyat sudah banyak yang tahu, Bu.
Guru: Sudah banyak yang tahu mengapa asik ongkang-ongkang kaki di Parlemen?
Murid: Kan, nggak tahu malu, Bu.
· · · · · · · · · ·
4.18.2010
Libur ??
stelah 2 hri mengahadapi TO
, akhirnya qyta dpat LIBUR jg
.. Hha , senengnya ...libur 4 hari tak apalah
.. yg penting LIBUR
..yessss....yessss.... 4 hri serasa sebulan euy ..
[alaynya]. tpi Lw libur ngapaen jg ???
..BOSAN JUGA !!!
.. lebih baik ngisi postingan d BLOG aj .
.. dri pda bengong kya org BELENG ..;;
... duhh , crita ap lagy yh ?? ud dlu aj yh ... pan-kpan lgy aq lnjutin.. kn msih lama liburnya ...
Munajat Cinta [versi jawa]
wengi iki
aku dewe'an
ora ono sengancani
konco ku podo lungo
aku ora dijak...
ati iki
lagi loro
dikancani karo klambi
klambine bolong siji
ambune trasi
reff:
GUSTI kirimono aku
wedo'an seng apik-apik
seng ora ngerti rupaku
opo ono'eeee......
back to reff*
4.17.2010
Republik - Tiada Guna Lagi
tiada guna lagi mengharapmu untuk kumiliki
takkan ada lagi kesempatanku tuk kembali
gemuruh cintaku segenggam maafku
takkan mungkin bisa menggantikan salahku
*
bagaimana lagi bila itu yang harus terjadi
dengan besar hati kan ku terima semua ini
kau buat diriku terbunuh cintamu
apalah dayaku ini memang salahku
reff:
oh akankah terulang kembali
masa-masa kita yang dulu ada
ooh ku akui memang ku salah
tak berada di dekatmu di saat kau rindu
repeat *
repeat reff [2x]
ooh ku akui memang ku salah
tak berada di dekatmu di saat kau rindu
takkan ada lagi kesempatanku tuk kembali
gemuruh cintaku segenggam maafku
takkan mungkin bisa menggantikan salahku
*
bagaimana lagi bila itu yang harus terjadi
dengan besar hati kan ku terima semua ini
kau buat diriku terbunuh cintamu
apalah dayaku ini memang salahku
reff:
oh akankah terulang kembali
masa-masa kita yang dulu ada
ooh ku akui memang ku salah
tak berada di dekatmu di saat kau rindu
repeat *
repeat reff [2x]
ooh ku akui memang ku salah
tak berada di dekatmu di saat kau rindu
4.14.2010
Langganan:
Postingan (Atom)